Pendidikan di indonesia
Di indonesia sekarang sudah di wajibkan sekolah 9 tahun. Artinya minimal anak-anak di indonesia semua adalah lulusan SMP (sekolah menengah pertama). Pemerintah juga sudah memberikan bantuan berupa Dana Bos untuk anak-anak yang kurang mampu membiayai sekolah. Dan banyak sekolah yang memberikan beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi. Tetapi, kenapa masih saja banyak anak-anak yang putus sekolah? Banyak diantara mereka yang putus sekolah sebelum 9 tahun. Atau masih sekolah dasar tapi mereka sudah putus sekolah. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan mereka putus sekolah. Diantaranya kekurangan biaya sekolah, Orangtua mereka tidak mampu membiayai sekolah anak-anaknya yang semakin lama semakin mahal. Walaupun pemerintah sudah meringankannya dengan bantuan berupa Dana Bos, tapi itu belom cukup. Karena apa? Karena jaman sekarang mencari pekerjaan itu susah, Sulit sekali untuk mencari pekerjaan. Alhasil banyak masyarakat kita yang menjadi pengangguran. Di kota yang besar seperti Jakarta saja susah untuk mencari pekerjaan apalagi di desa-desa terpencil. Untuk membiayai kehidupan sehari-hari saja susah apalagi membiayai sekolah anak-anaknya. Dan akhirnya banyak anak-anak dari mereka yang putus sekolah karena alasan terpaksa harus ikut kerja banting tulang membantu orangtuanya mencari uang, bekerja banting tulang untuk bisa menambahkan biaya kehidupan mereka sehari-harinya. Banyak anak-anak indonesia yang cerdas, yang berprestasi dll.tetapi, mereka putus sekolah karena tidak adanya biaya untuk sekolah. Lalu, ada juga faktor kurangnya fasilitas yang memadai di sejumlah sekolah di tempat-tempat terpencil. Seperti Papua, disana jarang sekali ada yang namanya sekolah. Jadi untuk masyarakat di daerah sana banyak sekali orang-orang yang kurang pintar atau kurang mendapatkan ilmu atau pendidikan disana. Jarang sekali ada sekolah disana, dan kalau sekalinya ada sekolah juga fasilitasnya sangat kurang memadai seperti alat-alat untuk praktikum, perpustakaan, dll. Beda dengan sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta misalnya. Sekolah-sekolah yang ada di Jakarta fasilitasnya sudah bagus, bahkan banyak sekolah di Jakarta yang sudah standart internasional. Oleh karena itu, dampak dari itu semua adalah setiap tahunnya rata-rata banyak anak-anak yang tidak lulus Ujian Nasional di daerah-daerah terpencil seperti Papua ini. Karena apa? Karena setiap tahunnya Ujian Nasional selalu diadakan oleh pemerintah dan wajib diikuti oleh seluruh siswa di Indonesia. Dan itupun standart soal-soal yang harus di kerjakan oleh seluruh siswa di sekolah manapun sama. Pemerintah tidak melihat adanya perbedaan fasilitas di setiap sekolah. Di Papua fasilitasnya jauh beda dengan Jakarta oleh karena itu persentase ketidaklulusan di Papua lebih besar dari pada di Jakarta. seharusnya pemerintah juga harus bisa menyeimbangkan fasilitas-fasilitas yang ada di setiap sekolah di seluruh Indonesia. Mau yang di sekolah-sekolah yang berada di kota-kota besar ataupun yang di desa-desa terpencil. Kalau bisa malah di adakannya sekolah gratis bagi anak-anak yang tidak mampu membiayai sekolahnya. Agar anak-anak di Indonesia bisa seimbang pendidikannya mulai dari anak-anak yang dari keluarga mampu sampai yang tidak mampu. Itu semua kan juga untuk masa depan bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar